Intinya adalah bagaimanapun bagusnya produk Anda namun tidak ada pasar yang meminati atau membelinya, maka produk itu jelas tidak berguna. Ketika dulu kualitas ditentukan dari apa yang namanya spesifikasi produk, sekarang kualitas dinilai dari customer satisfaction. Jadi sebelum memulai membuka usaha, pastikan kita berangkat dari kebutuhan pasar dan memiliki target pasar yang jelas.
2. Melakukan Positioning yang Tepat
Era informasi dan globalisasi sekarang ini memungkinkan siapapun – entah mereka yang punya modal atau tidak – untuk menjadi seorang pengusaha yang sukses! Jadi, setelah kita menentukan target pasar yang jelas, selanjutnya di mana letak keunikan dan posisi produk kita di mata pasar? So, be different, be unique!
3. Membuat Perencanaan yang Matang (Tahunan dan Bulanan)
“Orang yang gagal merencanakan sama dengan merencanakan kegagalan.” Itu adalah kalimat yang tepat untuk menggambarkan kunci yang ketiga ini. Cobalah untuk merencanakan sesuatu dengan lebih rapi dan tertulis. Secara umum dan gambaran besar saja, agar lebih fleksibel. Yang penting kita tahu ke mana kita akan mengarah.
4. Benchmark dan Inovasi
Adakalanya sudah kompetitor yang jauh lebih berpengalaman dari kita untuk mempertahankan bisnis. Maka janganlah ragu untuk belajar dari mereka, melakukan benchmark, dan juga kemudian melakukan gebrakan-gebrakan inovatif dengan kreativitas kita. Intinya adalah memegang prinsip ATM, Amati, Tiru, dan Modifikasi.
5. Melakukan Evaluasi Berkala terhadap Kemajuan
Masih ingat saat melakukan perencanaan atau planning? Saatnya untuk melakukan evaluasi atas pelaksanaan kemajuan hal-hal yang kita rencanakan tersebut. Lakukan secara berkala mulai dari pekanan atau bulanan, dan yang paling penting jika ada perubahan rencana, maka buatlah rencana-rencana baru secepatnya.
6. Aktif mencari Jaringan dan Mentor
Ini merupakan cara paling ampuh yang saya rasakan dalam mempertahankan bisnis di tahun pertama. Semenjak aktif di komunitas dan organisasi kewirausahaan seperti CEDS UI dan TDA Kampus, semangat dan kekerabatan antar pengusaha seperti tidak pernah ada habisnya. Di komunitas ini pula selain bisa mempromosikan bisnis, bekerjasama strategis, juga bisa mendapatkan mentor pembimbing gratis!
7. Banyak Sedekah dan Shalat Dhuha
Kalau ibaratnya prinsip saya dalam mencari rezeki itu dua saja. Pertama adalah mengasah kompetensi dan profesionalitas, kedua adalah memperbanyak kedekatan spiritual. Salah satunya adalah melalui shalat dhuha dan memperbanyak sedekah. Memang benar tidak seberapa, tetapi kenyataannya alhamdulillah saya sering sekali diberikan kemudahan rezeki dari jalan yang tidak diduga-duga, yang tentunya akan berdampak pada bertahannya bisnis kita yang dapat berusia lebih panjang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar